1. Bambang Pamungkas; Persija Jakarta; Dengan Bayaran 1,37 Miliar
Siapa yang tidak kenal Bambang Pamungkas, Pemain Tim Nasional yang luar biasa permainannya. Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Indonesia Super League dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (168 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, Bambang Pamungkas pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang Pamungkas bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.
2. Abanda Herman; Persija Jakarta; Dengan Bayaran 1,315 M
Abanda Herman (lahir di Younde, Kamerun, 20 Februari 1984; umur 27 tahun) adalah pemain sepak bola asal Kamerun. Saat ini ia bermain untuk Tim peserta Liga Super Indonesia yaitu Persija dan berposisi sebagai Defender. Pemain yang memiliki tinggi 192 cm ini memang salah satu pilar sentral yang tak tergantikan di jantung pertahanan tim Macan Kemayoran (julukan untuk Persija).
Abanda Herman yang bergabung ke Persija pada Desember 2005 memang salah satu pemain yang loyal berbaju tim Macan Kemayoran (julukan untuk Persija) sampai saat ini. Meskipun sempat bermasalah pada saat proses transfernya dari Persatuan Sepakbola Makassar ke Persija, namun akhirnya semua masalah itu pun bisa diatasi dengan bantuan mediasi dari BLI dan PSSI.
Abanda Herman merupakan Defender yang kokoh dan sangat diandalkan bagi Persija pada Liga Super Indonesia musim ini, dengan duet yang baru pada musim ini bersama Baihakki Khaizan pemain asal Singapura maupun dengan pemain lokal seperti Leonard Tupamahu. Ia juga salah satu Defender yang bisa diandalkan dalam mencetak gol lewat sundulan kepalanya dan sering membuahkan gol lewat service Free Kick maupun Corner Kick. Meskipun ia gagal memenuhi ambisinya untuk membawa Persija menjadi juara Liga Super Indonesia musim 2009 - 2010 namun ia tidak patah semangat dan berharap ia bisa membawa Persija juara di ajang Piala Indonesia musim 2010 ini.
3. Christian Gonzales; Persik Kediri; Dengan Bayaran 1,3 M
Cristian Gérard Alfaro Gonzáles lahir di Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 merupakan seorang pemain sepak bola Indonesia yang dapat berposisi sebagai penyerang tengah ataupun penyerang tunggal. Ia telah 4 kali meraih gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dan telah mencetak 173 gol. Sebelumnya, ia merupakan warga negara Uruguay, namun sejak 1 November 2010, ia resmi menjadi warga negara Indonesia. Saat ini ia bermain untuk Persib Bandung dan sejak 21 November 2010 juga bermain untuk tim nasional Indonesia.
4. Ismed Sofyan; Persija Jakarta; Dengan Bayaran 1,26 M
Sosok pendiam ini adalah jantung pertahanan dari tim Persija Jakarta. Peran Ismed Sofyan sungguh vital dan kunci utama permainan Macan Kemayoran. Dijuluki sebagai Spesialis free kick karena dapat menentukan timing yang tetap dalam eksekusi bola mati. Ismed Sofyan ibarat ‘Leonardo da Vinci-nya sepakbola’ karena permainannya yang inventif.
Ismed Sofyan adalah pemain bertalenta dan bermasa depan cerah. Terlahir di Aceh 28 Agustus 1979. Dia memulai karir sepak bolanya di klub Persiraja Banda Aceh. Selanjutnya Ismed Sofyan pindah ke klub Persijatim dan di tahun 2002 ia mulai berkarir bersama Persija Jakarta sampai sekarang.
Di Persija, Ismed berperan ‘mengarahkan’ permainan tim. Kolaborasinya dengan M. Ilham dan Bambang Pamungkas menjadi trio mematikan di tim berjuluk Macan Kemayoran.
Dia adalah spesialis free kick yang melahirkan banyak gol dari bola mati. Tak hanya itu. Bola free kick-nya selalu meluncur indah. Bila Ismed berlatih tendangan bebas, pemain lain akan berhenti sejenak hanya untuk tidak melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Ismed saat mengambil free kick.
5. Budi Sudarsono; Persik Kediri; Dengan Bayaran 1,25 M
Budi Sudarsono (lahir di Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola andalan tim nasional (timnas) Indonesia saat ini. Gocekan mautnya seakan dijadikan momok oleh lawan-lawannya saat bertanding di lapangan. Sempat dipanggil timnas untuk bermain di kejuaraan Piala Asia pada tahun 2004, ia berhasil menorehkan gol kemenangan saat bertanding melawan Qatar.
Ada berbagai julukan yang diberikan kepada Budi Sudarsono, seperti “budigol” maupun si “ular phyton”. Hal ini tidak terlepas dari gaya permainan yang ia peragakan, yang dapat mengundang decak kagum bagi siapa saja yang melihat aksinya. Ia dapat dikatakan sebagai seorangstriker yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun. Sayangnya emosi kadang membuatnya hilang kendali. Peluang yang matang sekalipun kadang tidak dapat diselesaikan menjadi gol.
Source : http://kunjunganartikel.blogspot.com/2011/10/5-pemain-sepak-bola-dengan-bayaran.html
Bambang Pamungkas |
Meskipun tidak terlalu tinggi (168 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, Bambang Pamungkas pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang Pamungkas bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.
2. Abanda Herman; Persija Jakarta; Dengan Bayaran 1,315 M
Abanda Herman |
Abanda Herman yang bergabung ke Persija pada Desember 2005 memang salah satu pemain yang loyal berbaju tim Macan Kemayoran (julukan untuk Persija) sampai saat ini. Meskipun sempat bermasalah pada saat proses transfernya dari Persatuan Sepakbola Makassar ke Persija, namun akhirnya semua masalah itu pun bisa diatasi dengan bantuan mediasi dari BLI dan PSSI.
Abanda Herman merupakan Defender yang kokoh dan sangat diandalkan bagi Persija pada Liga Super Indonesia musim ini, dengan duet yang baru pada musim ini bersama Baihakki Khaizan pemain asal Singapura maupun dengan pemain lokal seperti Leonard Tupamahu. Ia juga salah satu Defender yang bisa diandalkan dalam mencetak gol lewat sundulan kepalanya dan sering membuahkan gol lewat service Free Kick maupun Corner Kick. Meskipun ia gagal memenuhi ambisinya untuk membawa Persija menjadi juara Liga Super Indonesia musim 2009 - 2010 namun ia tidak patah semangat dan berharap ia bisa membawa Persija juara di ajang Piala Indonesia musim 2010 ini.
3. Christian Gonzales; Persik Kediri; Dengan Bayaran 1,3 M
Christian Gonzales |
4. Ismed Sofyan; Persija Jakarta; Dengan Bayaran 1,26 M
Ismed Sofyan |
Ismed Sofyan adalah pemain bertalenta dan bermasa depan cerah. Terlahir di Aceh 28 Agustus 1979. Dia memulai karir sepak bolanya di klub Persiraja Banda Aceh. Selanjutnya Ismed Sofyan pindah ke klub Persijatim dan di tahun 2002 ia mulai berkarir bersama Persija Jakarta sampai sekarang.
Di Persija, Ismed berperan ‘mengarahkan’ permainan tim. Kolaborasinya dengan M. Ilham dan Bambang Pamungkas menjadi trio mematikan di tim berjuluk Macan Kemayoran.
Dia adalah spesialis free kick yang melahirkan banyak gol dari bola mati. Tak hanya itu. Bola free kick-nya selalu meluncur indah. Bila Ismed berlatih tendangan bebas, pemain lain akan berhenti sejenak hanya untuk tidak melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Ismed saat mengambil free kick.
5. Budi Sudarsono; Persik Kediri; Dengan Bayaran 1,25 M
Budi Sudarsono |
Budi Sudarsono (lahir di Kediri, Jawa Timur, 19 September 1979; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola andalan tim nasional (timnas) Indonesia saat ini. Gocekan mautnya seakan dijadikan momok oleh lawan-lawannya saat bertanding di lapangan. Sempat dipanggil timnas untuk bermain di kejuaraan Piala Asia pada tahun 2004, ia berhasil menorehkan gol kemenangan saat bertanding melawan Qatar.
Ada berbagai julukan yang diberikan kepada Budi Sudarsono, seperti “budigol” maupun si “ular phyton”. Hal ini tidak terlepas dari gaya permainan yang ia peragakan, yang dapat mengundang decak kagum bagi siapa saja yang melihat aksinya. Ia dapat dikatakan sebagai seorangstriker yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun. Sayangnya emosi kadang membuatnya hilang kendali. Peluang yang matang sekalipun kadang tidak dapat diselesaikan menjadi gol.
Source : http://kunjunganartikel.blogspot.com/2011/10/5-pemain-sepak-bola-dengan-bayaran.html